Sejarah Singkat
Pada waktu sekitar tahun 1960 di wilayah kecamatan Selogiri ada kesenjangan yang menyolok antara usia anak sekolah SMP dengan sarana dan prasarana sekolah. Anak — anak di kecamatan Selogiri setelah lulus atau tamat dan SD dan sekolah yang sederajad untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaltu SMP . Selain terlalu jauh jaraknya, daya tampungnya juga terbatas yaitu di SMP Negeri Wonogiri. Padahal anak usia antara 12 s/d 18 tahun di kecamatan Selogiri cukup banyak dan cukup potensial. Sehubungan dengan hal tersebut banyak anggota masyarakat yang memberi masukan dan minta bantuan kepada pejabat pemerintah kecamatan Selogiri, dalam hal tersebut adalah camat Selogiri yang bernama : Bp. Isnu Hudoyo ( sekarang almarhum ) untuk mendirikan SMP di kecamatan Selogiri. Dengan adanya kebutuhan yang mendesak tersebut Isnu Hudoyo segera berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat yang dipandang memiliki potensi memberikan kontribusi balk moril maupun materill untuk mewujudkan berdirinya sebuah SMP di kecamatan Selogiri dan segera melaporkan hasilnya kepada Bupati Wonogiri pada saat itu adalah Bp.Sumo Harmoyo (mertua Bp.H. Begug Pornomosidi,SH / Mantan Bupati Wonogiri) yang ditanggapi dengan serius dan antusias serta menyarankan segera mengambil langkah-langkah agar segera terwujud. Di antara yang diajak koordinasi adalah:
Setelah dibentuk kepanitiaan segera mewujudkan sarana dan prasarana sekolah, di antaranya pada tahun 1963 Camat Selogiri menugaskan kepada Kepala Desa Kaliancar Untuk menentukan dan mencari lokasi pembangunan gedung SMP di kecamatan Selogiri. Kemudian ditetapkan letak pembangunan gedung SMP yaitu yang sekarang bernama SMP Negeri 1 Selogiri dengan alamat Jalan Gunung Wijil, Kaliancar, Selogiri. Pada saat itu status tanah milik negara , bersamaan dengan anjuran menteri Sujarwo bahwa tanah milik negara dapat dimohon untuk kepentingan umum demi kemajuan masyarakat dan negara, asal mendapat izin dan Keapala desa / Kepala Kelurahan dan Camat. 1. Sarana Sekolah / Gedung sekolah Setelah ditentukan lokasi pembangunan gedung , di antara panitia ada yang menyanggupi sebagai donatur penuh atau menghibahkan semua tenaga dan material untuk mewujudkan bangunan gedung sekolah, yaitu beliau Bp. Sunarto seorang pengusaha di Solo yang juga sebagai seksi pelaksana. Setelah ada kesepakatan panitia baik tempat, pengerjaan pembangunan dan kebutuhan local atau ruangan, segera dimulai pembangunanya. Pada pertengahan tahun 1963 pembangunan sudah selesai 4 ( empat ) local tiga ruang untuk kelas dan satu ruang untuk kantor guru dan tata usaha. 2. Prasarana Sekolah, setelah sarana atau gedung sekolah terwujud untuk melengkapi prasarananya diadakan pengumpulan dana gotong royong yang melibatkan dan berbagai unsur lapisan masyarakat diantaranya para panitia, calon gurupegawai negeri di kecamatan Selogiri dan orangtua murid. Setelah sarana dan prasarana sekolah terpenuhi meskipun masih dalam taraf sederhana pada awal tahun 1964 mendapat izin operasi melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan nama SMP Persiapan Negeri Selogiri yang masih menginduk pada SMP Negeri Wonogiri Tenaga Pelaksana Pendidikan Guru / Pendidik Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ( KBM) Pada lembaga sekolah yang baru berdiri tenaga guru dan tatausaha merupakan kebutuhan yang masih memiliki hambatan, karena pada saat itu terpaksat merekrut atau pinjam tenaga guru dan SD yang ada di kecamatan Selogiri dan mendapat droping guru baru serta mendapat pinjaman/sampiran dan SMP Negeri Wonogiri. Diantaranya bernama
|